Regard d'Idham Raharfian sur les études en France

Mari berkenalan dengan Idham Raharfian. Saat ini Idham sedang menempuh pendidikan di Prancis. Idham mengambil jenjang studi magister/ master recherche di bidang Sciences humaines et sociales mention Sciences du langage spécialité contrastif, lexique, discours (COLEDI)  di salah satu universitas negeri terbaik di Prancis, Université Paris 13-Sorbonne Paris Cité. 

Idham menjalani kehidupan perkuliahan dan kesehariannya di kota Paris, salah satu kota penerima mahasiswa internasional terbanyak di Prancis.

Simak pendapat Idham tentang pengalamannya selama studi di Prancis!

 

Berdasarkan pengalaman kamu, Apa perbedaan sistem perguruan tinggi di Prancis dan di Indonesia?

Perbedaan sistem perguruan tinggi yang mencolok antara di Prancis dan di Indonesia terletak pada fokus bidang studi/riset dan fokus karier profesional yang ditawarkan pada tiap-tiap jurusan. Contohnya pada jenjang S2 atau Master, jurusan yang ditawarkan oleh perguruan tinggi terbagi menjadi jurusan berdasarkan riset (recherche), campuran antara riset dan profesional (indifférence), atau profesional (professionnel).

Selain itu, spesialisasi jurusan juga sangat bervariasi dan spesifik walau dalam satu bidang studi yang sama. Misalnya, dalam kasus saya, meski saya mengambil jurusan Ilmu Bahasa (Linguistik), tetapi fokus jurusan saya berbeda dengan jurusan Linguistik di universitas lain. Jurusan saya cenderung bersinggungan dengan ilmu-ilmu sosial dan humaniora (linguistik eksternal) dengan spesialisasi kontrastif, leksikal, dan wacana, sedangkan di universitas lain ada yang memfokuskan pada linguistik murni, linguistik informatik, dsb. Berbagai variasi jurusan dan fokus studi yang spesifik inilah yang dapat menguntungkan kita untuk secara spesifik menyesuaikan dengan rencana studi atau karier di masa mendatang dengan pilihan fokus studi yang benar-benar sesuai.

 

Apa nilai positif dan negatif yang kamu rasakan dari pengalaman selama studi di Prancis?

Ada cukup banyak hal positif yang bisa kita manfaatkan bila kita berkesempatan menempuh studi di Prancis. Pemerintah Prancis memberi alokasi subsidi yang besar untuk bidang pendidikan. Kita bisa mendapatkan potongan harga atau biaya khusus mahasiswa dalam banyak hal, seperti biaya langganan transportasi tahunan, restoran universitas (Resto U), subsidi tempat tinggal, asuransi kesehatan, serta potongan-potongan harga atau bahkan akses gratis ke berbagai tempat seperti museum.

Kemudian, selain hampir setiap universitas memiliki perpustakaan dengan koleksi yang berlimpah serta berlangganan ke berbagai jurnal, terdapat pula jaringan perpustakaan universitas terpadu se-Prancis bernama SUDOC yang memungkinkan kita untuk meminjam koleksi di berbagai universitas di Prancis. Selain itu, hidup di tengah masyarakat yang majemuk dan multikultur, terutama dengan masyarakat frankofon di kota-kota besar, seperti Paris, menjadi satu hal positif bagi para mahasiswa untuk dapat bertukar pikiran serta memperluas wawasan dan perspektif. Tak lupa kita juga berkesempatan untuk magang di berbagai perusahaan ternama di Prancis serta di organisasi-organisasi internasional yang berpusat di Prancis.

Meski demikian, terdapat pula tantangan yang harus dipersiapkan, yakni kesiapan dalam menempuh studi itu sendiri. Hal ini bisa menjadi tantangan yang cukup berat karena standar penilaian di kebanyakan univeristas di Prancis cukup tinggi, terutama di unviersitas-universitas yang bereputasi tinggi. Para tenaga didik tak jarang memberi nilai 0 bila kompetensinya dinilai belum mencukupi standar. Persiapan mental juga tak kalah penting, terutama untuk membiasakan dengan sistem birokrasi dan administrasi di Prancis yang cukup kompleks.

 

Ada tips dan trik untuk pelajar Indonesia yang ingin lanjut studi di Prancis, apa saja yang musti dipersiapkan?

 

Tips yang paling pertama tentu kita harus mematangkan pilihan jurusan yang sesuai dengan minat, latar belakang studi maupun pengalaman profesional, terutama untuk rekan-rekan pelajar yang berniat menempuh studi pascasarjana. Bila sudah memantapkan pilihan jurusan yang sesuai, tips berikutnya yaitu mempercantik Curriculum Vitae dengan memperkaya pengalaman di berbagai aktivitas nonakademik yang relevan dengan bidang studi yang diambil, misalnya dengan menjadi peserta konferensi, menulis di media massa, mempublikasikan karya ilmiah, menjadi relawan, mengikuti program magang, dsb. Semakin profil kita menarik dan berpengalaman, semakin besar kesempatan kita untuk dilirik oleh universitas yang dituju.

Tips berikutnya yang tak kalah penting tentu kemahiran Bahasa Prancis. Pastikan kalian memenuhi kriteria level Bahasa Prancis yang diminta oleh jurusan yang dituju. Untuk jenjang pascasarjana rumpun sosio-humaniora, biasanya level B2 merupakan level minimal untuk dapat diterima di perguruan tinggi di Prancis yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Prancis.

 

Jika semua sudah dipikirkan dengan matang, ada beberapa trik yang bisa dilakukan pada saat mendaftar di perguruan tinggi di Prancis. Trik yang pertama, kita bisa mulai mengontak profesor di jurusan yang dituju jauh-jauh hari untuk memperkenalkan diri dan motivasi kita mendaftar di jurusan tersebut.

Trik berikutnya, pastikan kalian menulis surat motivasi yang ringkas, lugas, substantif, visioner, dan spesifik. Narasikan motivasi dengan pembahasaan yang sederhana namun menarik dan meyakinkan. Pastikan juga untuk menjelaskan mengapa memilih jurusan tersebut, di universitas tersebut, dan di negara Prancis dengan jawaban yang objektif, dan tentunya relevan dengan latar belakang rekan-rekan pelajar serta rencana profesional atau rencana studi di masa mendatang.

 

Idham sudah!

Studi? #PilihPrancis !